Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

CERPEN: Hujan Cinta

           HUJAN CINTA Oleh: Krisnawati Bertirai tetesan hujan yang begitu deras Sica memandang pada  langit mendung dilengkapi kilatan cahaya. Menakutkan memang. Namun sebuah harapan berusaha diukir dalam – dalam dibenak Sica. Ia tampak  berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk mewujudkan harapan itu.  Gadis kecil yang baru duduk dikelas 3 SMP ini memang sangat menyukai hujan. Menurutnya hujan mampu membasuh luka yang sering kali membuat air matanya mengalir. Luka yang Sica rasakan wajar untuk dirasakan oleh seorang remaja, luka itu tak akan jauh dari prahara cinta. “Hai Sica!” sapa seorang pria seraya berdiri disamping Sica turut memandang kearah pandangan bola mata Sica.

CERPEN: Kartini Di Pelosok Negeri

KARTINI DI PELOSOK NEGERI Karya : Krisnawati Matahari mulai terbit, suara kicauan burung terdengar saling bersahut-sahutan dengan nada yang begitu harmonis membawa orang yang mendengarnya terhanyut dalam panorama keajaiban alam. Pagi itu, Ranti seorang wanita parubaya yang merupakan seorang guru, terlihat begitu  sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk suami tercinta yang telah menemani hidupnya 20 tahun. Sang suami sangat bangga dengan istrinya, Ranti. Karena, Ranti adalah sosok wanita pekerja keras dan mau di ajak hidup susah. Mereka tinggal disebuah pedesaan terpencil di daerah Maluku, yang mungkin desa itu sulit sekali terhendus oleh kemajuan teknologi. Ranti tinggal bersama suaminya yang bernama Anto dan putrinya Sifa yang masih berusia 3 tahun.

CERPEN: Salah Berlabuh

SALAH BERLABUH Oleh: Krisnawati Gemericik air hujan yang menetes bergantian dengan tujuan sama yaitu menghapus dahaga yang dirasa bumi, menjadi pelengkap yang tak terpisahkan dari liburan semester tahun ini. Seharian setelah acara pembagian rapor hasil belajar selama setahun yang sempat membuat jantung Cici bedebar – debar cemas, Cici terus menggerutu mengutuk cuaca yang tak bersahabat itu. Padahal sudah sejak lama Cici   merencanakan liburan yang menurutnya pasti menyenangkan. “Huh! Gimana Aku terbang ke pulau Jawa kalau langit terus – terusan nangis kayak gini” keluh Cici. Keesokan harinya seperti hari – hari sebelumnya Cici bangun kesiangan. Kali ini Cici terlihat terburu – buru mempersiapkan diri menuju bandara. “Untung saja cuaca pagi ini cerah” batin Cici. Beriring rasa cemas akan ketingalan pesawat akhirnya Cici sampai juga dibandara lima menit sebelum keberangkatannya. Kekesalan   terhadap hujan kembali melanda batin Cici. Hujan yang tiba – tiba mengguyur Palem

CERPEN: Prahara Persahabatan

PRAHARA PERSAHABATAN Oleh: Krisnawati Lemparan keras bola basket tanpa sengaja bersarang dibahu Kina. Sontak mata Kina dengan tatapan yang garang mencari – cari sang pelempar bola itu. Sesosok pria yang menjadi idola di SMA PEKERTI   tempat Kina menuntut ilmu datang menghampiri Kina dengan wajah penuh penyesalan. Dengan sendirinya neuron diotak Kina mengatakan bahwa laki – laki inilah yang telah membuat bahunya terasa sakit.   “Kin, maafkan Aku! Aku benar – benar tidak sengaja” kata Choki.   “Maaf – maaf! gara – gara Kau bahuku terasa sakit” jawab Kina dengan mata yang melotot tajam pada Choki bersiap melahap Choki hidup – hidup. Kina seorang gadis berkulit hitam manis memang sangat membenci Choki, Kina sendiri bingung apa yang membuat hatinya sangat membenci pria yang dulu pernah sekelas dengannya bahkan pernah menjadi sahabatnya itu. Sentuhan udara sejuk mengantar pikiran Kina melayang jauh kembali disaat mereka masih duduk dikelas sepuluh.